Malam Satu Muharram
langit kembali mengulang sejarahnya
yang berkilatan di udara. kemballi aku
membaca kisah di satu malam, dimana
rembulan telah menggenapkan usianya.
merkuri yang menjadi maya dimataku,
karena cahaya abadi adalah matamu,
membuat satu muharram adalah cinta
yang tak berkesudahan.
seluruh jagad tengah menulis
pada lembar terakhir diarynya
–perjalanan panjang melewati likuliku
sungai hidup yang terbentang.
menulis kembali petualangan baru pada
lembar yang masih putih, seputiih awan
pada di suatu pagi, dimana wajahmu
menghiasi gumpalannya.
ada yang ditulis seekor semut pada awal
hidupnya tahun ini, “cinta adalah sayap,
terbang menggapai langit bahagia!”
sedang aku, masih berdiri disampingmu.
menatap langit tanpa kacamata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar