MIKROFILM
Mikrofilm
adalah hasil reproduksi dalam bentuk gulungan film yang kecil dengan ukuran
lembaran film 16 mm dan panjang 100 feets. Untuk film yang berukuran 35 mm dan
panjang 200 feets, digulung dalam sel plastik.
Mikrofilm merupakan kopi dari halaman-halaman buku,
manuskrip dan sebagainya yang melalui proses fotografi dimana bayangan kecil
yang ada pada frame tersebut merupakan duplikat dari bagian aslinya. Mikrofilm
masih merupakan pilihan yang populer karena bisa menampung sejumlah besar
informasi yang dapat disimpan dalam ruang yang sangat kecil, dan membutuhkan
biaya yang rendah.
Bentuk-bentuk
mikrofilm:
1. Gulungan, yaitu hasil rekaman dengan kamera yang telah
diproses untuk suatu benda. Film tersebut memuat bahan-bahan informasi yang
terbentuk secara ringkas dimana informasi diletakkan secara berderet dan
mempunyai jaraj tertentu.
2. Lembaran, yaitu hasil reproduksi dari salah satu bagian
gulungan yang diberi bingkai dan sampul yang terbuat dari polyester plastik.
Keberadaan mikrofilm di perpustakaan:
a. Mikrofilm sebagai suplemen, dimana pengguna mencari bahan
atau dokumen yang mereka perlukan melalui mikrofilm namun di perpustakaan
tersebut juga terdapat bahan aslinya.
b. Mikrofilm sebagai komplemen, apabila di perpustakaan itu
tidak ada bahan aslinya, jadi informasi tersebut hanya ada di mikrofilm saja.
Alasan penggunaan mikrofilm di perpustakaan:
-
Melestarikan koleksi yang mempunyai nilai
sejarah.
-
Menyelamatkan koleksi yang sudah aus.
-
Melengkapi koleksi yang tidak tersedia dalam
bentuk cetak dan koleksi yang langka.
-
Mempermudah dalam menggunakan bahan-bahan yang
asalnya bertumpuk.
-
Menghemat uang dalam pengiriman.
-
Mengurangi kerusakan.
-
Menggantikan interlibrary loan.
Keuntungan penggunaan mikrofilm:
-
Menghemat penyimpanan.
-
Memperlancar penyebarluasan dokumen.
-
Melestarikan bahan informasi dalam bentuk
stensil.
-
Untuk memperkecil penjilidan.
-
Memungkinkan penyimpanan semua dokumen yang
terdaftar dalam file komputer.
-
Untuk mengurangi ongkos pengiriman dokumen.
Kekurangan penggunaan mikrofilm:
-
Sulit untuk diperbaharui atau menyisipkan revisi
dokumen.
-
Tidak ekonomis untuk mendistribusikan dokumen
sendiri.
-
Diperlukan wadah khusus untuk penyimpanan.
-
Menimbulkan masalah dalam interfiling dokumen
yang berkaitan dengan filming yang bermutu.
-
Penggunaan informasi oleh pengguna akan
mengakibatkan ketegangan mata dan kelelahan fisik.
-
Mikrofilm memerlukan perawatan khusus dan tenaga
ahli dalam proses pembuatannya.
Memproduksi mikrofilm
Terdapat 4 (empat) faktor yang terlibat dalam memproduksi
mikrofilm (memproduksi rol mikrofilm/membuat gulungan film berukuran kecil),
yakni:
Harus ada sumber informasi baik yang tercetak maupun yang
berupa tape magnetis/suara tape.
Perubahan dari informasi kepada bayangan laten pada film.
Dalam hal ini, pengubahan/konversi informasi menjadi dokumen film yang
tersembunyi dilakukan dengan cara mengekpos/menyingkap film itu dengan
menggunakan kamera atau sebuah COM (Computer Output Microfilmer).
Langkah pemrosesan dimana “latent image” dibangun dan
diterapkan. Dalam tahap processing/pengolahan ini, dimana dokumen film yang
tersembunyi itu dikembangkan dan diperbaiki.
Muatan, dimana film yang telah diproses diperanginkan diatas
gulungan dan disisipkan di dalam kaset. (pemuatan film yang telah
diproses/diolah dengan digulungkan/dililitkan pada gulungan dan dimasukkan
kedalam slongsong atau kaset)
Pemasukan Informasi
1. Dokumen dipersiapkan secara manual.
Dokumen dipersiapkan terlebih dahulu untuk pengiriman
(dokumen) pada kamera.
Dokumen-dokumen tersebut dipersiapkan untuk “filming”.
Berdasarkan keperluan pengguna, dokumen tersebut untuk
filming : arsip-arsip (files) dicek/diteliti untuk menata urutan/rangkaiannya,
halaman-halaman yang sobek diperbaiki, duplikat yang kosong dibuang, begitu
juga klip/jepitan dan atom hekter.
2. Informasi dipersiapkan dengan komputer. Prosesnya:
Proses dimulai dengan pengenalan data dan pemasukan program
kedalam komputer.
Setelah pemrosesan data, komputer menaruh kode data baru
pada pita suara tape (komputer menempatkan data encode yang baru pada magnetic
tape)
Termasuk tape, diberi kode data yang berhubungan susunan
informasi terakhir yang akan disingkap dalam mikrofilm.
Organisasi Microfilm
3. Kamera-kamera mikrofilm. Dokumen diubah dengan
menggunakan salah satu dari tiga tipe/jenis kamera microfilm seperti dibawah
ini:
Rotory Camera. Rotory atau Flow Microfilm Cameras bisa
dimasuki satu dokumen dalam sesaat oleh seorang operator atau menerima
dokumen-dokumen secara berlanjut dari alat pemasok data otomatis. Keduanya
berupa dokumen dan film yang bergerak pada basis yang sinkron.
Planetary Camera. Dokumen yang difoto dan film tetap tidak
berubah selama pencahayaan pada planetary camera. Kamera ini memungkinkan untuk
pemfileman dokumen-dokumen besar atau buku berjilid keras. Pengurangan-pengurangan
atau pemotongan bisa bervariasi untuk mengurangi subjek-subjek yang berukuran
berbeda hingga ukurannya sama pada film itu.
Step & Repeat Camera. Step and Repeat Camera menciptakan
syal yang berbentuk segitiga (MICROFICHE) dengan mengekspos sebuah seri dokumen
yang terpisah pada sebuah area film yang formatnya telah ditentukan sebelumnya
atau kisi-kisi/jaringan tertentu.
Computer Output Microfilm (COM). COM Recorder mengubah data
yang tersimpan pada pita magnet komputer secara langsung menjadi microfilm,
mengeliminasi kertas cetak. Ada beberapa proses COM. Pada umumnya pita dibaca
dan dokumen ditampilkan pada tabung sinar katoda. Ini difoto oleh sebuah kamera
yang merupakan bagian dari COM Recorder.
Pengolahan seperti halnya pada film apapun, mikrofilm harus
diolah untuk membuat dokumen yang tersembunyi menjadi tampak kelihatan.
Unit-unit pengolahan khusus baik di rumah atau di laboratorium pengolahan yang
besar dan canggih digunakan untuk meyakinkan hasil dengan kualitas tertinggi.
Loading Processed atau proses (pengolahan) pemuatan film
dililitkan atau dikumparkan pada gulungan-gulungan, slongsong atau kaset.
Cara Penyimpanan Microfilm
Mikrofilm memiliki daya tahan cukup lama yakni sampai dengan
100 tahun apabila disimpan dalam suatu ruangan dengan suhu yang baik. Waktu
menyimpan sebaiknya dijaga agar supaya tidak terkena sinar matahari secara
langsung, tidak terlalu lembab, serta temperatur yang cocok yakni antara 60-70°
F dengan kelembaban 40-50 %.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan NBM:
Jenis kategori film: Jauhkan dari cahaya secara langsung
karena dapat merubah warna; hindarkan dari kelembaban yang berlebihan; gunakan
film yang bermutu baik; serta hindarkan dari goresan dan lemak yang diakibatkan
dari tangan yang kotor.
Bahan film mengandung elektronistatis yang membuatnya mudah
menarik debu. Sedangkan bahan poliester dalam merawatnya menggunakan kain
pembersih antistatik yang bebas dari sulfur sehingga tidak merusak lapisan.
Jenis Magnetic tape: Pita harus tergulung datar, tidak terlipat
dan tidak bengkok; semua jenis magnetic tape harus dioperasikan secara periodik
untuk menghindari lengketnya pita tape itu satu sama lain; hindarkan dari debu
dan jauhkan dari medan magnet.
Jenis Magnetic disk: Usahan supaya tidak terlipat; jauhkan dari
sinar matahari; jauhkan dari debu, lemak serta dari medan magnet.
Jenis Tercetak Kertas: Supaya tidak mudah rusak maka simpan
di tempat terlindung dari sinar matahari karena kertas sangat peka terhadap
sinar matahari; untuk menghindari rusaknya kertas dari sentuhan maka digunakan
ANIMASI (cara pemberat); kertas sebaiknya tidak digulung tapi digantung; untuk
kertas kotor sebaiknya dibersihkan dengan menggunakan kertas fotografi lapis
emulsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar