Senin, 19 November 2012

SOAL PG TEORI ORGANISASI


  1. hal apa saja yang dapat menimbulkan konflik antar pribadi ? 
         a. perbedaan pendapat 
         b. tujuan yg di capai tidak sesuai rencana
         c. jawaban a dan b salah
         d. jawaban a dan b benar

     2.  di bawah ini adalah strategi penyelesaian konflik pribadi kecuali ?
          
          a. kalah - kalah
          b. menang - kalah
          c. seri - seri
          d. menang - menang

     3.  pendekatan lose lose approach untuk penyelesaian konflik adalah
          dimana kedua belah pihak kalah,
          merupakan pengertian dari strategi penyelesaian konflik pribadi?

          a. kalah - kalah
          b. menang - kalah
          c. seri - seri
          d. menang - menang

JAWABAN SOAL PG TEORI ORGANISAI

  1. d. jawaban a dan b benar
  2. c. seri - seri
  3. a. kalah - kalah

SOAL ESSAY KONFLIK ORGANISASI


  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan strategi kalah - kalah ?
  2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan strategi menang - kalah?
  3. jelaskan apa yang dimaksud dengan strategi menang - menang?
JAWABAN :
  1. Kalah-kalah. Pendekatan kalah-kalah (lose-lose approach) untuk penyelesaian konflik adalah dimana kedua belah pihak kalah.  Filley, House dan Kerr mengutarakan bahwa pendekatan ini dapat mengambil beberapa bentuk. Pendekatan pertama adalah kompromi atau melalui pengambilan jalan tengah yang diterima oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Pendekatan kedua adalah penyuapan dengan memberikan pembayaran kepada salah satu pihak yang terlabat dalam konflik.
  2. Menang-Kalah. Strategi menang-kalah (win-lose strategy) adalah cara paling umum untuk memecahkan masalah konflik dalam masyarakat yang berbudaya kompetitif. Pada umumnyanya dalam situasi itu, salah satu pihak yang terlibat konflik bermaksud untuk menyusun berbagai kekuatannya agar menang dan pihak lain kalah. Beberapa contoh strategi menang-kalah dapat diketemukan dalam hubungan-hubungan atasan-bawahan, konfrotasi lini-staf, hubungan manjemen-serikat buruh, dan banyak situasi konflik lain yang terjadi dalam organisasi-organisasi sekarang. 
  3. Menang-menang. Strategi menang-menang (win-win strategy) untuk menyelesaikan konflik mungkin adalah yang paling diinginkan dari sudut pandangan manusiawi dan organisasional. Energi dan kreativitas lebih ditujukan pada pemecahan masalah-masalah dari pada ”pemukulan”pihak lain. Strategi ini mengambil berbagai kebaikan aspek-aspek fungsional menang-kalah dan menghapus banyak aspek disfungsionalnya.

Senin, 05 November 2012

Konflik Organisasi (Softskill: Teori Organisasi Umum 1)


1. mungkin secara tak sengaja menjengkelkan orang lain. Orang lain dapat memberitahukannya tetapi mungkin takut melukai perasaannya. Seperti pada “pribadi tersembunyi”, ada konflik antar pribadi potensial dalam situasi ini.

2. Pribadi tak dikenal (undiscovered self). Ini secara potensial merupakan situasi yang paling eksplosif. Orang tidak mengenal baik dirinya sendiri maupun orang lain. Dengan kata lain ada banyak kesalah pengertian, dan konflik antar pribadi hamper pasti akan terjadi.

           Jendela johari hanya mengemukakan berbagai kemungkinan pola antar pribadi, tetapi tidak menggambarkan situasi-situasi konflik antar pribadi, tetapi tidak menggambarkan situasi-situasi konflik antar pribadi yang mungkin terjadi. Meskipun demikian jendela Johari sangat berguna untuk menganalisa situasi-situasi konflik tersebut.

          Suatu cara penurunan “pribadi tersembunyi” dan peningkatan “pribadi terbuka” adalah melalui proses penyingkapan diri. Dengan menjadi lebih mempercayai orang lain dan mengutarakan informasi tentang seseorang, konflik potensial dapat dikurangi. Untuk mengurangi “pribadi buta” dan pada saat yang sama meningkatkan pribadi terbuka, orang lain harus memberikan dan orang harus menggunakan umpan balik. Tujuh pedoman bagi pengadaan umpan balik untuk hubungan-hubungan antar pribadi yang efektif dapat diperinci sebagai berikut :

1.    Menjadi lebih deskriptif daripada bersifat pertimbangan
2.    Menjadi lebih spesifik daripada umum.
3.    Menangani hal-hal yang dapat diubah.
4.    Memberikan umpan balik bila diinginkan.
5.    Memperhatikan motif-motif pemberian dan penerimaan umpan balik.
6.    Memberikan umpan balik pada saat prilaku berlangsung
7.    Memberikan umpan balik bila akurasinya dapat dicek dengan orang-orang lain.
Tujuh pedoman ini dapat membantu untuk mengurangi potensi konflik antar pribadi.

Berbagai Strategi Penyelesaian Konflik Antar Pribadi
            Di samping pendekatan-pendekatan penyingkapan diri dan umpan balik, ada tiga strategi dasar untuk mengurangi konflik antar pribadi yang diberi nama menurut hasil-hasilnya : kalah-kalah, menang-kalah dan menang-menang.
      Kalah-kalah. Pendekatan kalah-kalah (lose-lose approach) untuk penyelesaian konflik adalah dimana kedua belah pihak kalah. Filley, House dan Kerr mengutarakan bahwa pendekatan ini dapat mengambil beberapa bentuk. Pendekatan pertama adalah kompromi atau melalui pengambilan jalan tengah yang diterima oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Pendekatan kedua adalah penyuapan dengan memberikan pembayaran kepada salah satu pihak yang terlabat dalam konflik. Pendekatan ketiga merupakan bentuk penggunaan pihak ketiga atau wasit (arbitrator). Tipe terakhir strategi kalah-kalah muncul pihak-pihak yang terlibat konflik mengambil jalan aturan-aturan birokratik kalah. Hal ini kadang-kadang merupakan satu-satunya cara dengan mana konflik dapat diselesaikan, tetapi pada umumnya kurang diinginkan dibandingkan strategi menang-kalah, atau secara khusus strategi menang-menang.

      Menang-Kalah. Strategi menang-kalah (win-lose strategy) adalah cara paling umum untuk memecahkan masalah konflik dalam masyarakat yang berbudaya kompetitif. Pada umumnyanya dalam situasi itu, salah satu pihak yang terlibat konflik bermaksud untuk menyusun berbagai kekuatannya agar menang dan pihak lain kalah. Beberapa contoh strategi menang-kalah dapat diketemukan dalam hubungan-hubungan atasan-bawahan, konfrotasi lini-staf, hubungan manjemen-serikat buruh, dan banyak situasi konflik lain yang terjadi dalam organisasi-organisasi sekarang. Strategi Menang-kalah dapat mempunyai baik konsekuensi fungsional maupun fungsional bagi organisasi. Konsekuensi fungsional adalah dalam hal penciptaan suatu dorongan kompetitif untuk menang dan dapat menimbulkan kesatuan dan semangat korps diantara para individu atau kelompok dalam situasi konflik. Pada sisi disfungsional,strategi menang-kalah mengabaikan bentuk-bentuk penyelesaian lian seperti kooperatif, hasil yang disetujui bersama dan saling menguntukan, iklim kreatif dan hubungan-hubungan kekuasaan yang cenderung muncul secara cepat.

      Menang-menang. Strategi menang-menang (win-win strategy) untuk menyelesaikan konflik mungkin adalah yang paling diinginkan dari sudut pandangan manusiawi dan organisasional. Energi dan kreativitas lebih ditujukan pada pemecahan masalah-masalah dari pada ”pemukulan”pihak lain. Strategi ini mengambil berbagai kebaikan aspek-aspek fungsional menang-kalah dan menghapus banyak aspek disfungsionalnya. Kebutuhan-kebutuhan kedua belah pihak dipenuhi dan kedua belah pihak menerima hasil-hasil yang mengutungkan bersama. Filley, House dan Kerr menyatakan bahwa ”berbagai strategi keputusan menang-menang bersangkutan dengan kebijakan-kebijakan yang lebih baik, pengalam organisasi yang menguntungkan dan tawar-menawar yang lebih baik”. Meskipun sulit untuk mencapai suatu penyelesaian konflik antar pribadi menang-menang. Stategi ini seharusnya menjadi tujuan utama manajemen konflik.

Selasa, 16 Oktober 2012

Belajar Statistika dengan R programming

Misal kita punya data = 65 50 70 75 70 50 45 90 95 70 
Contoh masukan data dalm R program. 

Data = scan () 
1 : 65 50 70 75 70 
2 : 50 45 90 95 70 

Tampilan dalam R program 








Coba kita tampilkan dalam R program 
> Data (enter) 










Mensortir data = menggunakan perintah sort, contoh 
> Sort (data) 










Cara mencari nilai max dan minimumnya, menggunakan perintah . 
> Max (data) 
> Min (data) 








kita coba di sini untuk mencari jangkauan dengan memakai nilai maksimum dan nilai minimum yang tadi telah di dapat. 
Rumus jangkauan = data tertinggi – data terendah 
Dalam R program = > max (data)- min (data) 
Contoh dalam R program 






Setelah itu mencari nilai k 
Rumus mencari k > k= 1 + 3.32 * log (banyak data) 
Dalam R program > k = 1 + 3.32 * log (length(data)) {untuk log R tidak bisa mendefenisikan bentuk LOG, jadi harus mencari nilai log secara manual} 
Contoh dalam R program 






Sumber : http://arbip.blogspot.com/2010/10/r-program-untuk-statistik.html

Senin, 08 Oktober 2012

Belajar Cobol


DEFINISI COBOL



COBOL atau Common Bussiness Oriented Language adalah bahasa pemrograman computer, yang dirancang untuk menyelesaikan persoalan bisnis.


PERKEMBANGAN COBOL


Tahun 1958                       : Pertama kali diciptakan oleh CODASYL
Tahun 1960                       : Versi COBOL – 60 , versi pertama
Tahun 1968                       : ANSI COBOL gunakan standart ANSI
Tahun 1974                       : ANSI COBOL 1974
Tahun 1985                       : ANSI COBOL 1985


MS.COBOL versi 2.2 mengikuti ANSI COBOL 1974

MS.COBOL versi 3.0 mengikuti ANSI COBOL 1985 di luncurkan tahun 1988.



Program COBOL merupakan program terstruktur.


Struktur Utama dari suatu program COBOL terdiri dari 4 DIVISI , yaitu :

  • IDENTIFICATION DIVISION
  • ENVIRONMENT DIVISION
  • DATA DIVISION
  • PROCEDURE DIVISION


Keuntungan Bahasa COBOL :
  1. Program dibuat dalam bahasa inggris sehingga lebih mudah dipelajari dan dibuat
  2. Sangat sesuai untuk pengolahan data, banyak diterapkan untuk masalah bisnis
  3. Struktur program COBOL jelas
  4. Program bersifat standar —-à fleksibel di komputer yang berbeda.
  5. COBOL menyediakan fasilitas listing program
  6. Program ini mudah didokumentasikan dan dikembangkan.


Ada 2 divisi yang UTAMA yaitu :

DATA DIVISION
Menggambarkan bentuk dan jenis dari data input serta data outputnya.

PROCEDURE DIVISION
Menggambarkan prosedur yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam bentuk dan jenis data yang ada pada DATA DIVISION dan menghasilkan hasil output informasi sesuai yang ada dalam DATADIVISION.


Struktur Program Cobol

v   Dibagi menjadi 4 Division, yaitu :
  1. IDENTIFICATION DIVISION.
  2. ENVIRONMENT DIVISION.
  3. DATA DIVISION.
  4. PROCEDURE DIVISION.

v   Dari ke-4 divisi tersebut terdapat susunan hirarki :
  1. Division.
  2. Region.
  3. Section.
  4. Paragraph.
  5. Sentence/Entry.
  6. Statement/Clause.
  7. Phrase/Option.
  8. Division


Division : adalah bagian utama dari suatu program COBOL dan harus diawali dengan suatu judul divisi.

Region : adalah kumpulan bagian tertentu di dalam Procedure.

Section : adalah satu kumpulan dari paragraph atau entry.

Paragraph : adalah suatu group dari kalimat (sentences) didalam Procedure Division dan harus    diawali dengan nama-paragraph atau judul paragraph.

Entry : adalah suatu yang harus dituliskan pada tempat-tempat tertentu di dalam suatu         program COBOL.

Sentence : adalah suatu kumpulan dari satu atau lebih statement (pernyataan).

Clause : adalah kumpulan dari kata (word) yang membentuk suatu arti. Clause adalah bagian  dari entry.

Statement : adalah perintah pengerjaan untuk komputer.

Phrase : adalah suatu group kata yang merupakan bagian dari statement atau clause.

Option atau Optional: adalah sesuatu yang boleh disertakan, boleh juga tidak.

Sumber:
http://adityajanata.blogspot.com/2012/09/belajar-bahasa-pemrograman-cobol.html
http://dhenga316.wordpress.com/2010/11/28/belajar-cobol-1/

Sabtu, 29 September 2012

Puisi tentang Muharram


Malam Satu Muharram


langit kembali mengulang sejarahnya
yang berkilatan di udara. kemballi aku
membaca kisah di satu malam, dimana
rembulan telah menggenapkan usianya.
merkuri yang menjadi maya dimataku,
karena cahaya abadi adalah matamu,
membuat satu muharram adalah cinta
yang tak berkesudahan.

seluruh jagad tengah menulis
pada lembar terakhir diarynya
–perjalanan panjang melewati likuliku
sungai hidup yang terbentang.
menulis kembali petualangan baru pada
lembar yang masih putih, seputiih awan
pada di suatu pagi, dimana wajahmu
menghiasi gumpalannya.

ada yang ditulis seekor semut pada awal
hidupnya tahun ini, “cinta adalah sayap,
terbang menggapai langit bahagia!”

sedang aku, masih berdiri disampingmu.
menatap langit tanpa kacamata.

Jumat, 28 September 2012


MIKROFILM

Mikrofilm adalah hasil reproduksi dalam bentuk gulungan film yang kecil dengan ukuran lembaran film 16 mm dan panjang 100 feets. Untuk film yang berukuran 35 mm dan panjang 200 feets, digulung dalam sel plastik.


Mikrofilm merupakan kopi dari halaman-halaman buku, manuskrip dan sebagainya yang melalui proses fotografi dimana bayangan kecil yang ada pada frame tersebut merupakan duplikat dari bagian aslinya. Mikrofilm masih merupakan pilihan yang populer karena bisa menampung sejumlah besar informasi yang dapat disimpan dalam ruang yang sangat kecil, dan membutuhkan biaya yang rendah.



Bentuk-bentuk mikrofilm:
1. Gulungan, yaitu hasil rekaman dengan kamera yang telah diproses untuk suatu benda. Film tersebut memuat bahan-bahan informasi yang terbentuk secara ringkas dimana informasi diletakkan secara berderet dan mempunyai jaraj tertentu.
2. Lembaran, yaitu hasil reproduksi dari salah satu bagian gulungan yang diberi bingkai dan sampul yang terbuat dari polyester plastik.

Keberadaan mikrofilm di perpustakaan:
a. Mikrofilm sebagai suplemen, dimana pengguna mencari bahan atau dokumen yang mereka perlukan melalui mikrofilm namun di perpustakaan tersebut juga terdapat bahan aslinya.
b. Mikrofilm sebagai komplemen, apabila di perpustakaan itu tidak ada bahan aslinya, jadi informasi tersebut hanya ada di mikrofilm saja.

Alasan penggunaan mikrofilm di perpustakaan:
-          Melestarikan koleksi yang mempunyai nilai sejarah.
-          Menyelamatkan koleksi yang sudah aus.
-          Melengkapi koleksi yang tidak tersedia dalam bentuk cetak dan koleksi yang langka.
-          Mempermudah dalam menggunakan bahan-bahan yang asalnya bertumpuk.
-          Menghemat uang dalam pengiriman.
-          Mengurangi kerusakan.
-          Menggantikan interlibrary loan.
Keuntungan penggunaan mikrofilm:
-          Menghemat penyimpanan.
-          Memperlancar penyebarluasan dokumen.
-          Melestarikan bahan informasi dalam bentuk stensil.
-          Untuk memperkecil penjilidan.
-          Memungkinkan penyimpanan semua dokumen yang terdaftar dalam file komputer.
-          Untuk mengurangi ongkos pengiriman dokumen.

Kekurangan penggunaan mikrofilm:
-          Sulit untuk diperbaharui atau menyisipkan revisi dokumen.
-          Tidak ekonomis untuk mendistribusikan dokumen sendiri.
-          Diperlukan wadah khusus untuk penyimpanan.
-          Menimbulkan masalah dalam interfiling dokumen yang berkaitan dengan filming yang bermutu.
-          Penggunaan informasi oleh pengguna akan mengakibatkan ketegangan mata dan kelelahan fisik.
-          Mikrofilm memerlukan perawatan khusus dan tenaga ahli dalam proses pembuatannya.

Memproduksi mikrofilm
Terdapat 4 (empat) faktor yang terlibat dalam memproduksi mikrofilm (memproduksi rol mikrofilm/membuat gulungan film berukuran kecil), yakni:
Harus ada sumber informasi baik yang tercetak maupun yang berupa tape magnetis/suara tape.
Perubahan dari informasi kepada bayangan laten pada film. Dalam hal ini, pengubahan/konversi informasi menjadi dokumen film yang tersembunyi dilakukan dengan cara mengekpos/menyingkap film itu dengan menggunakan kamera atau sebuah COM (Computer Output Microfilmer).
Langkah pemrosesan dimana “latent image” dibangun dan diterapkan. Dalam tahap processing/pengolahan ini, dimana dokumen film yang tersembunyi itu dikembangkan dan diperbaiki.
Muatan, dimana film yang telah diproses diperanginkan diatas gulungan dan disisipkan di dalam kaset. (pemuatan film yang telah diproses/diolah dengan digulungkan/dililitkan pada gulungan dan dimasukkan kedalam slongsong atau kaset)

Pemasukan Informasi
1. Dokumen dipersiapkan secara manual.
Dokumen dipersiapkan terlebih dahulu untuk pengiriman (dokumen) pada kamera.
Dokumen-dokumen tersebut dipersiapkan untuk “filming”.
Berdasarkan keperluan pengguna, dokumen tersebut untuk filming : arsip-arsip (files) dicek/diteliti untuk menata urutan/rangkaiannya, halaman-halaman yang sobek diperbaiki, duplikat yang kosong dibuang, begitu juga klip/jepitan dan atom hekter.
2. Informasi dipersiapkan dengan komputer. Prosesnya:
Proses dimulai dengan pengenalan data dan pemasukan program kedalam komputer.
Setelah pemrosesan data, komputer menaruh kode data baru pada pita suara tape (komputer menempatkan data encode yang baru pada magnetic tape)
Termasuk tape, diberi kode data yang berhubungan susunan informasi terakhir yang akan disingkap dalam mikrofilm.
Organisasi Microfilm
3. Kamera-kamera mikrofilm. Dokumen diubah dengan menggunakan salah satu dari tiga tipe/jenis kamera microfilm seperti dibawah ini:
Rotory Camera. Rotory atau Flow Microfilm Cameras bisa dimasuki satu dokumen dalam sesaat oleh seorang operator atau menerima dokumen-dokumen secara berlanjut dari alat pemasok data otomatis. Keduanya berupa dokumen dan film yang bergerak pada basis yang sinkron.
Planetary Camera. Dokumen yang difoto dan film tetap tidak berubah selama pencahayaan pada planetary camera. Kamera ini memungkinkan untuk pemfileman dokumen-dokumen besar atau buku berjilid keras. Pengurangan-pengurangan atau pemotongan bisa bervariasi untuk mengurangi subjek-subjek yang berukuran berbeda hingga ukurannya sama pada film itu.
Step & Repeat Camera. Step and Repeat Camera menciptakan syal yang berbentuk segitiga (MICROFICHE) dengan mengekspos sebuah seri dokumen yang terpisah pada sebuah area film yang formatnya telah ditentukan sebelumnya atau kisi-kisi/jaringan tertentu.
Computer Output Microfilm (COM). COM Recorder mengubah data yang tersimpan pada pita magnet komputer secara langsung menjadi microfilm, mengeliminasi kertas cetak. Ada beberapa proses COM. Pada umumnya pita dibaca dan dokumen ditampilkan pada tabung sinar katoda. Ini difoto oleh sebuah kamera yang merupakan bagian dari COM Recorder.
Pengolahan seperti halnya pada film apapun, mikrofilm harus diolah untuk membuat dokumen yang tersembunyi menjadi tampak kelihatan. Unit-unit pengolahan khusus baik di rumah atau di laboratorium pengolahan yang besar dan canggih digunakan untuk meyakinkan hasil dengan kualitas tertinggi.
Loading Processed atau proses (pengolahan) pemuatan film dililitkan atau dikumparkan pada gulungan-gulungan, slongsong atau kaset.
Cara Penyimpanan Microfilm
Mikrofilm memiliki daya tahan cukup lama yakni sampai dengan 100 tahun apabila disimpan dalam suatu ruangan dengan suhu yang baik. Waktu menyimpan sebaiknya dijaga agar supaya tidak terkena sinar matahari secara langsung, tidak terlalu lembab, serta temperatur yang cocok yakni antara 60-70° F dengan kelembaban 40-50 %.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan NBM:
Jenis kategori film: Jauhkan dari cahaya secara langsung karena dapat merubah warna; hindarkan dari kelembaban yang berlebihan; gunakan film yang bermutu baik; serta hindarkan dari goresan dan lemak yang diakibatkan dari tangan yang kotor.
Bahan film mengandung elektronistatis yang membuatnya mudah menarik debu. Sedangkan bahan poliester dalam merawatnya menggunakan kain pembersih antistatik yang bebas dari sulfur sehingga tidak merusak lapisan.
Jenis Magnetic tape: Pita harus tergulung datar, tidak terlipat dan tidak bengkok; semua jenis magnetic tape harus dioperasikan secara periodik untuk menghindari lengketnya pita tape itu satu sama lain; hindarkan dari debu dan jauhkan dari medan magnet.
Jenis Magnetic disk: Usahan supaya tidak terlipat; jauhkan dari sinar matahari; jauhkan dari debu, lemak serta dari medan magnet.
Jenis Tercetak Kertas: Supaya tidak mudah rusak maka simpan di tempat terlindung dari sinar matahari karena kertas sangat peka terhadap sinar matahari; untuk menghindari rusaknya kertas dari sentuhan maka digunakan ANIMASI (cara pemberat); kertas sebaiknya tidak digulung tapi digantung; untuk kertas kotor sebaiknya dibersihkan dengan menggunakan kertas fotografi lapis emulsi.

Senin, 26 Maret 2012

Manusia dan Penderitaan

IBD bab 6

Rabu, 18 Januari 2012

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

Pertentangan sosial sering kita temui di dalam kehidupan bermasyarakat. Semua itu bisa terjadi dikarenakan perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok yang satu dengan individu atau kelompok yang lainnya. Misalnya saja tawuran, perilaku tersebut sangat sering terjadi dikalangin pelajar maupun warga masyarakat. Biasanya didasari oleh perbedaan kepentingan dan keinginan individu atau kelompok untuk menguasai hal-hal tertentu.

Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar. Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu :
  1. Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam konflik
  2. Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
  3. Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.

Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri sendiri, kelompok, dan masyarakat.
  • Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang
  • Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
  • pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain.
Adapun cara pemecahan konflik tersebut :
1. Elimination; yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri
2. Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya
3. Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4. Minority Consent; artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama
5. Compromise; artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
6. Integration; artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak

Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan. Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi:

1. Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab)
3. Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu.

Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain:

• Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
• Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
• Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten

Integrasi Internasional merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah integritas sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar belakang masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak. Beberapa masalah integrasi internasional, antara lain:

1. perbedaan ideologi
2. kondisi masyarakat yang majemuk
3. masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
4. pertumbuhan partai politik

Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan kesenjangan-kesenjangan itu, antara lain:
• mempertebal keyakinan seluruh warga Negara Indonesia terhadap Ideologi Nasional
• membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau dengan membangun saran komunikasi, informasi, dan transformasi
• menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
• membentuk jaringan asimilasi bagi kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing

Opini :
Menurut saya pertentangan sosial dan integrasi masyarakat yang terjadi di Indonesia merupakan hal yang tidak asing lagi. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya perbedaan kepentingan dan ideologi, pertumbuhan politik yang majemuk serta masalah-masalah territorial daerah yang cukup jauh. Pertentangan sosial akan mempengaruhi dan menyebabkan perselisihan di sebuah Negara karena akan berdampak kepada pembangunan ekonomi, dan sosial kemasyarakatan.
Perlu mendapatkan perhatian dengan seksama, mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa atau masyarakat multi etnik. Agar tidak ada lagi sifat yg menimbulkan pro dan kontra antar sesama bangsa. Karena itu dapat mempengaruhi budaya dan moral bangsa serta masyarakat di negara kita ini.
Selain itu akan menimbulkan konflik, prasangka dan diskriminasi terhadap masyarakat. Prasangka bersumber dari suatu sikap. Jangan mudah mengambil keputusan tentang perilaku atau tindakan orang lain secara individual, karena setiap orang bisa kita diketahui setelah orang itu bertindak dan berprilaku. Agar tidak ada pikiran yang cenderung kepada diskriminastif atau mengurangi prasangka terhadap orang lain.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi prasangka dan diskriminasi antara lain:
1.Perbaikan
kondisi sosial ekonomi masyarakat
2.Perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan
3.Sikap terbuka, selektif dan lapang dada terhadap perkembangan zaman

Sumber : http://octianaeni.blogspot.com/2011/01/pengaruh-pertentangan-sosial-dan.html

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

PENGERTIAN PELAPISAN SOSIAL

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.

TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL

Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
– Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
- Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).
study kasus :
pelapisan sosial pada kaum ningrat dengan kaum awam.
Kaum ningrat tidak di perbolehkan berhubungan dengan kaum awam dikarenakan perbedaan sosial.

PERBEDAAN SYSTEM PELAPISAN DALAM MASYARAKAT

Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok social.
Masyarakat dan individu adalah komplementer dapat dilihat dalam kenyataan bahwa:
a) Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya
b) Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan menyebabkan perubahan
Ada beberapa pendapat menurut para ahli mengenai strafukasi sosial diantaranya menurut Pitirin A. Sorikin bahwa “pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat”.
Theodorson dkk berpendapat bahwa “pelapisan masyarakat adalah jenjang status dan peranan yang relative permanen yang terdapat dalam system social didalam hal perbedaan hak,pengaruh dan kekuasaan”.
Masyarakat yang berstatifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau piramida, dimana lapiasan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit keatas.
B. Peelapisan sosial cirri tetap kelompok sosial
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system sosial masyarakat kuno.
Didalam organisasi masyarakat primitifpun dimana belum mengenai tulisan. Pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal itu terwujud berbagai bentuk sebagai berikut:
a. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban
b. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa
c. Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
d. Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum
e. Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
f. Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum
Pendapat tradisional tentang masyarakat primitif sebagai masyarakat yang komunistis yang tanpa hak milik pribadi dan perdagangan adalah tidak benar. Ekonomi primitive bukanlah ekonomi dari individu-individu yang terisolir produktif kolektif.

TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL

BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
• Kelas atas (upper class)
• Kelas bawah (lower class)
• Kelas menengah (middle class)
• Kelas menengah ke bawah (lower middle class)

Beberapa teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :
1) Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.

2) Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.

3) Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.

4) Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).

5) Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan jika masyarakat terbagi menjadi lapisan-lapisan social, yaitu :
a. ukuran kekayaan
b. ukuran kekuasaan
c. ukuran kehormatan
d. ukuran ilmu pengetahuan

KESAMAAN DERAJAT DAN PERSAMAAN HAK

Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal ..

1. Pasal 27
• ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan
• ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.

3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
4. Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.

ELITE DAN MASSA

Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.

Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitnya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitive.

Di dalam suatu pelapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kehijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan an lainnya lagi. Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.

Ada dua kecenderungan untuk menetukan elite didalam masyarakat yaitu : perama menitik beratakan pada fungsi sosial dan yang kedua, pertimbangan-pertimbangan yang bersifat mral. Kedua kecenderungan ini melahirkan dua macam elite yaitu elite internal dan elite eksternal, elite internal menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa. Sedangkan elite eksternal adalah meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi berhubungan dengan problem-problema yang memperlihatkan sifat yang keras masyarakat lain atau mas depan yang tak tentu.Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spotnan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd,t etapi yang secara fundamental berbeda dengannyadalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperanserta dalam perilaku missal seperti mereka yang terbangkitkan minatnya oeleh beberap peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebgai dibertakan dalam pers atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas. Cirri-ciri massa adalah :

1. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tignkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers

2. Massa merupakan kelompok yagn anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym

3. Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya

OPINI :

Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah negara.

sumber : http://cahyamenethil.wordpress.com/2010/11/23/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/