Senin, 18 November 2013

Memperbaiki EYD Pada Suatu Artikel

Unik! 'Perkawinan' Gadget Jadul & Moderen

Jakarta - Anak-anak zaman sekarang mungkin lebih mengenal tablet PC ketimbang mesin tik. Lantas, bagaimana jika perangkat jadul tersebut dilahirkan kembali, namun setelah 'dikawinkan' dengan gadget moderen.
Tentu ini akan menjadi sesuatu yang unik dan menarik. Nah, inilah yang dilakukan sebagian orang untuk menciptakan perangkat tersebut untuk membangkitkan kembali memori masa lalunya.
Anda pasti tak pernah berpikir untuk mengetik di iPad dengan mesin tik. Begitu pula dengan memainkan game di tablet PC tetapi memakai joy stick jadul ala Atari?
Itulah beberapa perangkat hasil 'perkawinan' perangkat jadul dan gadget modern ini. Seperti apa detailnya? Berikut seperti dilansir Business Insider, Selasa (11/12/2012).

1. iTypewriter

Di tengah kemajuan teknologi saat ini, pasti sudah banyak perusahaan yang tak lagi menggunakan mesin tik. Padahal dulu, perangkat yang muncul sejak tahun 1860-an ini bak menjadi peralatan wajib yang ada di perkantoran. Namun sekarang, mesin tik sepertinya sudah harus 'pensiun' karena termakan zaman.
Nah, bagi mereka yang ingin bernostalgia dengan mesin tik namun dengan kemasan moderen, dihadirkan lah iTypewriter.
Sekilas, iTypewriter memiliki desain layaknya mesin tik jadul. Ia dilengkapi dengan sederet tombol yang mewakili masing-masing huruf.
Namun untuk tangkai outputnya, iTypewriter tidak menggunakan pita dan tinta. Namun lebih dilapisi material ramah bagi layar iPad yang menjadi sasaran ketiknya. Oh ya, alat ini tak lupa juga bakal mengeluarkan suara khas mesin tik, pletak pletok..

2. iCade

Sebelum konsol menjamur seperti saat ini, para penggila game lebih mengenal mesin arcade atau di Indonesia lebih akrab dengan sebutan ding-dong.
Ya, memang mesin arcade masih bisa ditemui di taman bermain moderen seperti Timezone. Namun sepertinya harga sewanya sudah jauh lebih mahal, dan jauh dari kesan jadul.

Untuk itulah seseorang menciptakan iCade. Sebelumnya, iCade tak lebih dari sekadar candaan April Mop. Namun lantaran banyak permintaan setelah kejadian itu, iCade pun diwujudkan menjadi kenyataan.
Ingin memilikinya? iCade yang bisa dikombinasikan dengan iPad ini dijual mulai USD 69 hingga USD 99 oleh ThinkGeek.

3. PopPhone

Satu lagi hasil perkawinan perangkat retro dengan gadget moderen. Ia adalah PopPhone.
Memang, PopPhone tak dikembangkan dengan teknologi yang ribet. Hanya gagang telepon jadul dan kabel untuk tersambung ke smartphone seperti iPhone.
Namun awal kehadirannya adalah untuk memudahkan pengguna saat melakukan atau menerima panggilan telepon. Alat ini dijual dengan harga USD 29 di Native Phone.



Kata yang salah pada artikel
Kata yang sudah diperbaiki
Jadul
Zaman dahulu; masa lampau
Dikawinkan, Perkawinan
Disatukan
Moderen
Modern
Tak
Tidak
Tablet PC
Komputer pribadi portable yang dilengkapi dengan layar sentuh
Gadget
Alat komunikasi
Dulu
Dahulu
Bak
Seperti
Termakan zaman
Sudah lama

Demikianlah analisa kesalahan penggunaan EYD yang telah saya buat untuk artikel diatas. Jika analisa saya kurang tepat atau terdapat kesalahan, saya mohon maaf.
Terima Kasih ..

MAKALAH BAHASA INDONESIA (EYD DAN KALIMAT EFEKTIF)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub. materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di fahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.

1.2 Tujuan

Tujuan penulis menyusun makalah ini yaitu :
ü Memahami Konsep EYD
ü Ruang Lingkup EYD
ü Penulisan Huruf Kapital dan Huruf Miring
ü Penulisan Kata





BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 .  Pengertian EYD

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kataejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata, sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang disempurnakan (EYD). EYD muali diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan ketiga dalam sejarah bahasa Indonesia ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama dua puluh lima tahun yang dikenal dengan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia pada saat Ejaan itu diresmikan pada tahun 1947).
Ejaan pertama bahasa Indonesia adalah Ejaan van Ophuijsen (nama seorang guru besar belanda yang juga pemerhati bahasa), diberlakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang berkuasa di Indonesia2
pada masa itu. Ejaan van Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama dari Ejaan Republik, dan baru diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka.
Untuk sekedar memperoleh gambaran tentang ejaan yang pernah berlaku pada masa lalu itu dan sekaligus untuk membandingkannya dengan ejaan sekarang, perhtaikan pemakaian huruf dan kata-kata yang ditulis dengan ketiga macam ejaan itu seperti berikut ini.




2.2 . Penggunaan tanda baca

Didalam EYD ada banyak tanda baca yang digunakan dalam menyempurnakan pembacaan dan penulisan, tanda baca itu adalah sebagai berikut :

1.     Tanda Titik ( . )

Ø Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan contoh:
Saya suka makan nasi.
Sebuah kalimat diakhiri dengan titik. apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan. Cara ini dilakukan dalam penulisan karya ilmiah.

Ø Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. contoh:
• Irwan S. Gatot
• George W. Bush
Tetapi apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan. Contoh: Anthony Tumiwa
Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Contoh:
• Dr. (Doktor)
• Ny. (Nyonya)
• S.E. (Sarjana Ekonomi)
Ø Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik. Contoh:
• dll. (dan lain-lain)
• dsb. (dan sebagainya)
• tgl. (tanggal)
Dalam karya ilmiah seperti skripsi, makalah, laporan, tesis, dan disertasi, dianjurkan tidak mempergunakan singkatan.
Ø Tanda titik dibelakang huruf dalam suatu bagian ikhtisar atau daftar. contoh:
I. Penyiapan Ulangan Umum.
A. Peraturan.
B. Syarat.
Jika berupa angka, maka urutan angka itu dapat disusun sebagai berikut dan tanda titik tidak dipakai pada akhir sistem desimal.
Contoh:
• 1.1
• 1.2
• 1.2.1

Ø Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Contoh: Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
Ø Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah. contoh:
• Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
• Nomor Giro 033983 telah saya kasih kepada Michael.
Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, yang terdapat di dalam nama badan pemerintah, lembaga- lembaga nasional di dalam akronomi yang sudah diterima oleh masyarakat. contoh:
• Sekjen : (Sekretaris Jenderal)
• UUD : (Undang-Undang Dasar)
• SMA : (Sekolah Menengah Atas)
• WHO : (World Health Organization)
Ø Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang. contoh:
• Cu (Kuprum)
• 52 cm
• l (liter)
• Rp 350,00
Ø Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya. contoh:
• Latar Belakang Pembentukan
• Sistem Acara
Ø Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat, atau nama dan alamat penerima surat. contoh:
• Jalan Kebayoran 32
• Jakarta, 3 Mei 1997
• Yth.Sdr.Ivan
Jalan Istana 30 Surabaya

2.     Tanda Koma ( , )

Ø Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.
contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan. contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. contoh:
• Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
• Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
Ø Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat. contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. contoh:
• Oleh karena itu, kamu harus datang.
• Jadi, saya tidak jadi datang.
Ø Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. contoh:
• O, begitu.
• Wah, bukan main.
Ø Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. contoh: Kata adik, “Saya sedih sekali”.
Ø Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan tanggal, (ii) bagian-bagian kalimat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. contoh:
• Medan, 18 Juni 1984
• Medan, Indonesia.
Ø Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
Ø Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
Ø Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. contoh: Rinto Jiang,S.E.
Ø Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. contoh:
• 33,5 m
• Rp 10,50
Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
Ø Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. contoh: dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. contoh: “Di mana Rex tinggal?” tanya Stepheen

3.     Tanda Titik Koma ( ; )

Ø Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. contoh: malam makin larut; kami belum selesai juga.
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur, adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.

4.     Tanda Tanya ( ? )

Ditulis hanya pada akhir kalimat untuk menggambarkan kalimat pertanyaan, sehingga pembaca akan mengerti intonasi kalimat tersebut jika dilisankan/ diucapkan. Dengan demikian kalimat tanya dimengerti dan merangsang pembaca atau pendengar untuk menjawab pertanyaan tersebut.

5.     Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa

emosi yang kuat. Contoh:
Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
Bersihkan meja itu sekarang juga!
Sampai hati ia membuang anaknya!
Merdeka!

6.     Tanda Titik Dua ( : )

Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian. contoh:
Ø yang kita perlukan, sekarang ialah barang-barang yang berikut: kursi, meja, dan lemari.
Ø Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.2.  Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. contoh:
Ketua : Borgx
Wakil Ketua : Hayabuse
Sekretaris : Ivan Lanin
Wakil Sekretaris : Irwan Gatot
Bendahara : Rinto Jiang
Wakil bendahara : Rex

3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. contoh:
Borgx : “Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!”
Rex : “Siap, Boss!”
4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan. contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi sudah terbit.

5. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

7.     Tanda Hubung ( – )

Ø Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. contoh:
….dia beli ba-
ru juga.
-Suku kata yang terdiri atas satu huruf tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada ujung baris.
contoh:
…. masalah i-
tu akan diproses.
Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata dan belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya ada pergantian baris. contoh:
…. cara baru meng-
ukur panas
akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
contoh:
………mengharga-
i pendapat.
Ø Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. contoh: anak-anak
tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
Ø Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. contoh: p-e-n-g-u-r-u-s
Ø Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan. bandingkan:
• ber-evolusi dengan be-revolusi
• dua puluh lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1×25000).
• Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
• PN dengan di-PN-kan.
Ø Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbulan atau kata. contoh:
• se-Indonesia
• hadiah ke-2
• tahun 50-an
• ber-SMA
• KTP-nya nomor 11111
• bom-V2
• sinar-X.
Ø Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Contoh:
• di-charter
• pen-tackle-an
Sebagai lambang matematika untuk pengurangan (tanda kurang).

8. Tanda Kurung ((..))

Ø Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan. Misalnya:
Bagian Keuangan sudah selesai menyusun anggaran tahunan kantor yang akan dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) besok
Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Misalnya:
Ø Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada) membentuk sistem satelit domestik di Indonesia.
Ø Pertumbuhan penjualan tahun ini (lihat Tabel 9) menunjukkan adanya perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.
Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Misalnya:
Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a)
Ø Pembalap itu berasal dari (kota) Medan.
Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. Misalnya:
Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (c) promosi.

9.Tanda Kurung Siku ([...])

Digunakan untuk tambahan komentar yang bukan berasal dari penulis asli. Contoh:
Katanya, “[Adam] tidak datang ke sekolah hari ini”.

10. Tanda Garis Miring (/)

Biasa digunakan untuk menyatakan “atau”, biasanya untuk dua kata yang bersinonim. Contoh:
• Membuat / melakukan. (dibaca: membuat atau melakukan)
Untuk dua hal yang hampir serupa bunyinya, dalam hal ini tanda “/” tidak dibaca. Contoh:
• RT/RW
• AC/DC
Sebagai lambang matematika untuk pembagian (tanda bagi).

11. Tanda Kurung Lancip (<…>)

Biasa di gunakan dalam bahasa computer (HTML)

12. Tanda kurung kurawal ({…})

Biasa di gunakan untuk menyatakan notasi matematika.

13. Tanda Kurung Ganda («…»)

Biasa di gunakan dalam bahasa pemrograman computer.

14. Tanda Petik (“…”)

Tanda petik digunakan untuk menyatakan suatu kalimat langsung atau kadang juga sebagai penegasan. contoh: kata Ketua, “Kita akan segera berangkat besok.

15. Tanda Petik Tunggal (‘…’)

Tanda petik tunggal biasa digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain. Misalnya, seperti di bawah ini.
“Aku mendengar seseorang memanggil, ‘Nori, Nori’, dari hutan itu,” ujar Ramon.
Tanda petik tunggal juga digunakan untuk mengapit terjemahan, ungkapan asing, atau penjelasan kata. Kalau dalam linguistik, tanda petik itu disebutkan mengapit makna.

16. Tanda Garis Miring (/)

Biasa digunakan untuk menyatakan “atau”, biasanya untuk dua kata yang bersinonim. Contoh:
• Membuat / melakukan. (dibaca: membuat atau melakukan)
Untuk dua hal yang hampir serupa bunyinya, dalam hal ini tanda “/” tidak dibaca. Contoh: RT/RW









BAB 3
PENUTUP

Dengan demikian makalah ini di buat agar pembaca dapat mengetahui lebih dalah lagi apa itu EYD dan bagaimana cara penyampaiannya baik itu secara lisan maupun tulisan.

Dan juga di tambah dengan penggunaan tanda baca, kami sangat mengharapakan kepada pembaca agar dapat mencermati tanda baca yang kalian gunakan dalam setiap tulisan yang kalian tulis.


DAFTAR PUSTAKA


http://laluwahyurp.wordpress.com/makalah/penggunaan-kata-kata-eyd-dalam-bahasa-indonesia/